RENCANA KERJA UPTB BPP GB. AWAI

  1. PENDAHULUAN

 

  1. Latar Belakang

Sebuah   organisasi   dalam mewujudkan   eksistensinya   dalam   rangka mencapai tujuan memerlukan Perencanaan Kerja yang baik. Oleh sebab itu suatu lembaga atau organisasi Penyuluhan harus memiliki sebuah arah, acuan dan tolak ukur agar mampu mempertahankan keberadaannya, mengembangkan lembaga dan memajukan serta mencapai tujuan penyuluhan.

Perencanaan sumber daya   (Resource Planning)   merupakan   proses manajemen   dalam menentukan pergerakan sumber daya daerah dari posisi yang diinginkan di masa depan, sedangkan sumber daya wilayah adalah daya dukung suatu daerah yang perlu dikelola agar dapat dipergunakan mencapai sasaran yang direncanakan.

Perkiraan mengenai kapasitas internal dapat membantu mengidentifikasi   dimana   posisi sebuah kegiatan atau daerah saat itu. Sumberdaya yang dapat segera dimanfaatkan dan masalah yang belum juga   dapat diselesaikan. Dengan   melakukan Analisis SWOT kita dapat merumuskan dimana/kapan sumberdaya   baru, keterampilan atau potensi lainnya akan dibutuhkan, dan strategi apa yang perlu dibuat untuk mencapai tujuan. Bila berpikir adanya kekuatan, perlu diperhitungkan tentang kelemahan; bila mengejar suatu peluang, maka perlu diperhitungkan tentang hambatan.

Sangat penting agar kita memperhatikan aksi dan solusi apa saja yang dapat muncul. Akhiri dengan diskusi yang berorientasi pada aksi. Bagaimana dengan kekuatan kelompok dapat membangun untuk memajukan sasaran dan strategi kita? Apa yang dapat dimasukkan dalam strategi untuk meminimalkan kelemahan kita.

 

  1. Masalah

Berdasarkan data Potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia melalui kegiatan observasi, pengamatan, pencatatan dan penggalian data melalui Kunjungan Kelompoktani maupun Anjangsana di wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai, maka memperoleh rumusan permasalahan sebagai berikut :

 

  1. Pengelolaan lahan belum optimal;
  2. Variatas Tanaman yang dibutuhkan kurang tersedia;
  3. Petani belum memikirkan standar mutu;
  4. Fungsi kelembagaan petani belum optimal;
  5. Terus menurunnya tenaga kerja di bidang pertanian;
  6. Kurangnya pengetahuan pemanfaatan pupuk organik;
  7. Sulitnya memperoleh Kredit dari Lembaga Keuangan;
  8. Keadaan Iklim yang tidak menentu;
  9. Kemampuan memprediksi pasar kurang.
  10. Kurang maksimalnya pembinaan dari Penyuluh Lapangan.
  11. Penyuluh Lapangan sebagian besar belum menguasai Metode, Materi dan teknik yang baik dalam Proses Pembelajarannya bagi Petani.
  12. Lemahnya Pengawasan, Suvervisi dan Monitoring dari tingkat atas ke bawah.
  13. Tujuan Umum

Tersusunnya Rencana Kerja yang lebih baik sebagai suatu acuan dalam menentukan arah dan tujuan pembangunan Pertanian UPTB-BPP Kecamatan Gunung Bintang Awai Tahun 2014.

  1. Tujuan Khusus

Menetapkan Strategi dan Tujuan Pembangunan Pertanian Wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai Tahun 2014.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. PERUMUSAN RENCANA KEGIATAN

Melakukan Analisis Potensi Wilayah dan Agroekosistem wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai

  1. Lokasi dan Waktu

Lokasi yang dijadikan tempat pengambilan contoh adalah Desa-desa diwilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai.

  1. Kegiatan

Melakukan kegiatan Identifikasi potensi wilayah yang berkaitan dengan sumber daya air, tanah dan lingkungan serta agroekosistem dengan yang berada didalamnya dengan mengunakan analisa SWOT.

  1. Metode
  2. Metode Pengambilan Data

Data primer diperoleh dengan cara melaksanakan Pencermatan lingkungan internal dan eksternal Wilayah Desa-desa di wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai, dokumentasi dan wawancara dengan Aparat Desa, tokoh masyarakat serta melakukan kunjungan Kelompoktani serta Anjangsana.

Data sekunder diperoleh dari data Monografi Wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai.

  1. Metode Analisis Data

Data yang telah diperoleh akan diolah dan disusun berdasarkan hasil Analisis SWOT yang selanjutnya digunakan untuk menyusun Rumusan Strategi dan Rencana Kerja Pembangunan Pertanian wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai Tahun 2014.

  1. Identifikasi Potensi Wilayah Dan Faktor Lingkungan:
  2. Karakteristik Tanah dan Iklim

Tabel 1. Karakteristik Tanah dan Iklim

NO PH Kemiringan Tanah Ketinggian Tempat Dpl Kedalaman Gambut Curah Hujan Drainase Asal Tanah
Bulan Basah Bulan

Kering

 

1.

 

> 7,5

 

8 – 14%

 

10-50 m

 

< 1,5 m

 

> 10

 

< 3

 

Sedang

Bukan dari abu vulkanik

Sumber Data: Monografi Wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai

Menurut klasifikasi Schmidt Ferguson iklim di Kabupaten Barito Selatan adalah Type A sedangkan menurut Koppen adalah Type B, yaitu tropis basah dimana dipengaruhi oleh dua musim yaitu musim kemarau yang umumnya terjadi bulan Mei sampai Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi   pada   bulan November sampai dengan April. Pada musim penghujan kegiatan usaha tani yang dominan di wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai adalah padi gogo, padi sawah, palawija, sayuran dan budidaya ikan di kolam. Untuk Sub Sektor Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan dapat diusahakan sepanjang tahun.

  • Curah Hujan Rata Rata 10 Tahun.

Curah hujan tahunan relatif tinggi, rata-rata 10 tahun terakhir 4.515,74 mm, dengan rata-rata jumlah hari hujan per tahun adalah 101 hari. Klasifikasi iklim diatas menurut MOHR bila dilihat dari curah hujan ada 3 ( tiga ) golongan yaitu :

– Bulan Basah : Bulan yang mempunyai curah hujan lebih besar dari 100 mm.
– Bulan Lembab : Bulan yang mempunyai curah hujan antara 60 – 100mm.
– Bulan Kering : Bulan yang mempunyai curah hujan dibawah 60 mm.

Temperatur rata-rata 33°C, temperatur maksimal mencapai 36°C, angin bertiup dari arah barat daya dan tenggara, berganti setiap 6 bulan.

 

Tabel 2.   Curah Hujan 10 Tahun Terakhir
No Tahun Jlh Curah Banyaknya Hujan Hujan Jlh Hari/ Rata2/
Hujan hari hujan Maximum Minimum Tahun Hari
1 2001     5,990.70        106.00     233.00          2.00 365 16.41
2 2002     3,672.00          77.00     222.00          1.00 365 10.06
3 2003     7,250.20        118.00     310.30          3.00 365 19.86
4 2004     6,023.60        105.00     300.50          5.00 365 16.50
5 2005     6,815.80          10.00     425.00          5.50 365 18.67
6 2006     3,375.10        104.00     114.50          0.30 365 9.25
7 2007     3,074.50        139.00     110.00          0.50 366 8.40
8 2008     2,738.00        132.00     107.00          0.50 365 7.50
9 2009 3.109,20 108 130,50 8,70 364 8,54
10 2010 3.600.50 222.00 435.00 2.05 365 18.50
Jumlah 45.652.60 1.121 3,650 133,70
Rata-rata 4,565,26 112,10                  – 267,41

Sumber Data Dinas Pekerjaan Umum Barsel.

 

Dari hasil pengamatan terakhir tahun 2010 curah hujan terjadi sepanjang tahun (12 bulan) dengan bulan basah 10 bulan, bulan lembab selama 1 bulan dan bulan kering 1 bulan. Dengan demikian pola usaha tani berpindah-pindah dengan membuka hutan kurang cocok karena musim kemarau yang sangat diharapkan tidak dapat diandalkan. Curah hujan 10 tahun terakhir.

 

  • Luas Lahan Menurut Ekosistim

Tabel 3.   Luas Lahan Menurut Ekosistim

No. Kecamatan Luas Lahan (Ha) Total
Sawah Kering Pantai*) Perairan

Umum

Irigasi Tadah

Hujan

Pasang Surut Iklim

Basah

Iklim

Kering

1 Gunung Bintang Awai 140 1.601 47.220 143.131 1.158 193.300
Jumlah 140 1.601 47.220 143.131 1.158 193.300

 

  • Luas Lahan Menurut Penggunaan

Tabel 4. Luas Lahan Menurut Penggunaan

NO Kecamatan Jenis Penggunaan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Gunung Bintang Awai 486 1.505 589 2 50.993 126.110 12.857 758 193.300
Jumlah 486 1.505 589 2 50.993 126.110 12.857 758 193.300

 

Keterangan Tabel 4 :

 

1. Pekarangan/tanah untuk bangunan dan halaman (ha).

2. Tegal/ladang/huma (ha)

3. Padang rumput (ha).

4. Tambak (buah)

5. Kolam/tebat/empang (buah).

6. Tanah yang sementara tidak diusahakan (ha)

7. Tanah untuk tanaman kayu kayuan (ha).

8. Perkebunan Rakyat (ha)

9. Perkebunan Negara (ha)

10. Perkebunan Swasta(ha)

11. Sawah (ha).

 

  1. Komodi Tanaman Pangan

Komoditi tanaman pangan yang diusahakan oleh para petani di Kecamatan Gunung Bintang Awai meliputi tanaman padi, palawija, hortikultura dan sayur-sayuran yang biasanya ditanam pada bulan Oktober, sedangkan panen pada bulan Maret s/d April tahun berikutnya. Luasan dan produktifitas Komoditi Tanaman Pangan disajikan pada Tabel 5 – Tabel 8 dibawah ini.

 

 

 

  • Tanaman Padi

Tabel 5. Luasan dan Produktifitas Tanaman Padi

No Kecamatan Luas Tanam (ha) Luas Panen (ha) Produktivitas

(Kwt/ha/th)

Produksi

GKP

(ton)

Ket.
1 Gunung Bintang Awai 1.532,5 1.468 298,25 3.546,37  
Jumlah 1.532,5 1.468 298,25 3.546,37

 

Dari Tabel 5 diatas dapat kita jelaskan bahwa potensi usahatani bidang tanaman pangan khususnya tanaman padi cukup besar untuk memenuhi kebutuhan pangan daerah ini, namun luasan tanam padi tersebut di atas masih memiliki produktifitas rata-rata yang masih rendah, dengan kondisi demikian upaya penyuluhan dalam pembinaan usahatani masyarakat sangat diperlukan secara terus menerus dan ditingkatkan.

  • Palawija

Tabel 6. Luasan dan Produksi Tanaman Palawija

No Kecamatan
Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

1. Gunung Bintang Awai 1,4 2,31
Jumlah 33,05 56,5 1,3 0,9 9,85 11,45

 

Sambungan      

No Kecamatan Jagung Kacang Hijau Kacang Tanah
1 Gunung Bintang Awai Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

46,36 146,51 34,36 74,42 23,2 27,3
Jumlah 46,36 146,51 34,36 74,42 23,2 27,3

 

  • Hortikultura

Tabel 7. Luasan dan Produksi Tanaman Hortikultura

No Kecamatan

 

Pisang Mangga Rambutan Nangka
Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

1. Gunung Bintang Awai 28,48 56,26 8,61 7,46 21,86 34,97 9,55 30,42
Jumlah 28,48 56,26 8,61 7,46 21,86 34,97 9,55 30,42

 

 

Sambungan

No Kecamatan

 

Durian/Papaken Salak Jeruk Cimpedak
Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

1. Gunung Bintang Awai 31,04 52,35 4,25 6,5 1,8 0,5 182,1 263,47
Jumlah 31,04 52,35 4,25 6,5 1,8 0,5 182,1 263,47

 

  • Sayur-Sayuran

Tabel 8. Luasan dan Produksi Tanaman Sayur-Sayran

No Kecamatan

 

Kac. Panjang Tomat Terong Timun Sawi
Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

1. Gunung Bintang Awai 14,71 20,33 6,83 9,38 19,45 34,05 8 15,4 2,8 1,85
Jumlah 14,71 20,33 6,83 9,38 19,45 34,05 8 15,4 2,8 1,85

 

Sambungan

No Kecamatan

 

Bayam Kangkung Gambas Papare Cabe
Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

Luas

(ha)

Prod

(ton)

1. Gunung Bintang Awai 14,5 5,64 10,7 7,6 4,1 3,02 4,95 4,18 13,56 10,33
Jumlah 14,5 5,64 10,7 7,6 4,1 3,02 4,95 4,18 13,56 10,33

Memahami Tabel 8 di atas dapat di jelaskan bahwa daerah kecamatan gunung bintang awai cukup potensial untuk dikembangkan berbagai komonditi sayuran, oleh sebab itu potensi ini merupakan modal besar dalam usaha menyediakan kebutuhan sayuran khususnya daerah ini sendiri.

  1. Tanaman Perkebunan

Komoditi perkebunan yang diusahakan oleh petani di wilayah Kecamatan Gunung Bintang awai antara lain karet, kelapa, kakau dan kelapa sawit. Tanaman karet merupakan tanaman andalan petani di Wilayah Kecamatan Gunung Bintang awai, sebagian besar petani menggantungkan hidupnya dari hasil tanaman ini. Luasn dan produksi tanaman perkebunan dapat disajikan pada Tabel 9 dibawah ini:

 

 

Tabel 9. Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan

No Kecamatan

 

Karet Kelapa K.Sawit Kopi Cengkeh
Ls (ha) Pd (ton) Ls (ha) Pd (ton) Ls (ha) Pd (ton) Ls (ha) Pd (ton) Ls (ha) Pd (ton)
1. Gunung Bintang Awai 13.781 5.271,7 28,15 47,71 18,05 2,11 65,713 18,85 4 0,5
Jumlah 13.781 5.271,7 28,15 47,71 18,05 2,11 65,713 18,85 4 0,5

 

Sabungan

No Kecamatan

 

Rumbia Aren Jarak J.Mente Jahe Kakau
Ls (ha) Pd (ton) Ls (ha) Pd (ton) Ls (ha) Pd (ton) Ls (ha) Pd (ton) Ls (ha) Pd (ton) Ls (ha) Pd (ton)
1. Gunung Bintang Awai 1,74 1,8 2 1,5 5,99 2,161 190 23
Jumlah 1,74 1,8 2 1,5 5,99 2,161 190 23

Ket: – Ls = Luas, – Pd = Produks

 

  • Ternak Besar

Tabel 10. Populasi dan Produksi Ternak Besar

No Kecamatan

 

Sapi Kerbau Babi Kambing
Pp (ekor) Pd

(ton)

Pp (ekor) Pd

(ton)

Pp (ekor) Pd

(ton)

Pp (ekor) Pd

(ton)

1. Gunung Bintang Awai 245 6,03 2.015 35,1 292 4,42
Jumlah 245 6,03 2.015 35,1 292 4,42

Ket: – Pp = Populasi,       – Pd = Produksi

 

  • Ternak Unggas

Tabel 11.   Populasi Dan Produksi Unggas

No Kecamatan

 

Ayam Itik Puyuh
Populasi (ekor) Produksi Populasi (ekor) Produksi Populasi (ekor) Produksi
(ton) Butir (ton) Butir (ton) Butir
1. Gunung Bintang Awai 11.367 5,765 13.640 1.150 0,243 8.700
Jumlah 11.367 5,765 13.640 1.150 0,243 8.700

 

Ket: – Pp = Populasi, – Pd = Produksi

 

 

 

 

 

  1. Perikanan
  • Budidaya Ikan Dalam Keramba / Jaring Apung

Usaha budidaya ikan dalam keramba/jaring apung maupun usaha budidaya ikan dalam keramba di daerah Kecamatan Gunung Bintang Awai masih belum begitu diminati masyarakat, hal itu disebabkan karena sebagian besar masyarakat umumnya banyak yang melakukan kegiatan usaha di bidang lainnya yang dianggap lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan usaha budidaya ikan. Kondisi usaha budidaya ikan dalam keramba/jaring apung maupun dalam kolam dapat disajikan pada Tabel 12 dan Tabel 13 berikut ini:

Tabel 12. Jumlah Luasan dan Produksi ikan Dalam Keramba / Jaring Apung

No. Kecamatan

 

Jenis Ikan Dalam Keramba /Jaring Apung
Patin Ikan Mas Nila Tauman Gabus Gurami
KB/JA

(bh)

Prod

(ton)

KB/JA

(bh)

Prod

(bh)

KB/JA

(bh)

Prod

(ton)

KB/JA

(bh)

Prod

(bh)

KB/

JA

(bh)

Prod

(ton)

KB/

JA

(bh)

Prod

(ton)

1. Gunung Bintang Awai 13 0,5 15 0,16 1
Jumlah 13 0,5 15 0,16 1

 

  • Budidaya Ikan Dalam Kolam

Tabel 13. Jumlah Luasan dan Produksi ikan Budidaya dalam kolam

No Kecamatan

 

Jenis Ikan Dalam Kolam
Patin Ikan Mas Nila Tauman Gabus Gurami
Klm (bh) Prod

(ton)

Klm (bh) Prod

(ton)

Klm (bh) Prod

(ton)

Klm (bh) Prod

(ton)

Klm (bh) Prod

(ton)

Klm (bh) Prod

(ton)

1. Gunung Bintang Awai 34 1 36 0,3 50 10,3 1
Jumlah 34 1 36 0,3 50 10,3 1

 

  • Ikan Tangkapan

Tabel 14. Jumlah Produksi Ikan tangkapan

No Kecamatan

 

Produksi Ikan Tangkapan (ton)
Jelawat Lampan Jambal Gabus Lais Tauman Tambakan Balida Udang Betok Benangin Bilis Patin
1. Gunung Bintang Awai 2,831 0,165 0,16 4,207 1,456 0,98 0,19 0,315 1,06 0,125 0,93 0,12 0,27
Jumlah 2,831 0,165 0,16 4,207 1,456 0,98 0,19 0,315 1,06 0,125 0,93 0,12 0,27

 

  1. Kehutanan

Tabel 15.   Luas Dan Produksi Kehutanan

No Kecamatan

 

Rotan Jati Damar

(ton)

Jelutung

(ton)

Ky.Hutan

(M3)

Luas (ha) Prod. (ton) Luas

(ha)

Prod. (M3)
1. Gunung Bintang Awai 36 215 0,06 178
Jumlah 475,5 1.236 40 5,06 1.693

 

  1. Luas Pola Usahatani

Tabel 16. Luas Pola Usahatani dan Jumlah Kepala Keluarga Tani

No. Kecamatan

 

Pola Usaha Tani (Ha) Petani

(KK)

Sawah Lahan Kering
1. Gunung Bintang Awai 768 2.279,5 2.808
Jumlah 768 2.279,5 2.808

 

Dari Tabel 16 diatas dapat kita simpulkan bahwa pola usahatani masyarakat wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai masih di dominasi oleh usaha budidaya pada lahan kering dan sangat tergantung pada keadaan musim.

  1. Sumber Daya Manusia
  2. Jumlah Sumber Daya Penyuluh

Sumber Daya Manusia Penyuluh Pertanian baik PNS Maupun THL TB yang ada merupakan ujung tombak sangat menentukan keberhasilan tujuan pembangunan pertanian WKBPP UPTB-BPP Tabak Kanilan disajikan pada Tabel 17 dibawah ini:

Tabel 17. Jumlah Penyuluh UPTB BPP Kecamatan Gunung Bintang Awai

No Desa Nama Pangkat / Gol Ruang Jabatan
1 Tabak Kanilan AKIPTAN THL TB
2. Kayumban HAREASI THL TB
3. Bipak Kali LEGIANTO THL TB

 

 

 

4. Sarimbuah MOSESLI ABEL, SP Penata Muda / III a PP.Pertama
5. Gagutur YESIANANA Pengatur Muda TK. I/ IIb PP Pelaksana
6. Patas II H.M. HAIRANI, SP Penata Muda / III a PPP. Lanjutan
7. Malungai Raya APRIANTO. P THL TB
8. Sire YENTHAINE THL TB
9. Marga Jaya YESIANA Pengatur Muda TK I / II b PP.Pelaksana
10. Muka Haji SURADI Pengatur         / II c PP. Pelaksana
11. Ruhing Raya APRIANTO. P THL TB
12. Bintang Ara
13. Baruang HORIATI, SP THL TB
14. Ngurit BERIANSYAH THL TB
15. Wungkur Baru HARIATI THL TB
16. Muara Singan ADY CHANDERA, A.Md Pengatur / II c PP.Pelaksana
17. Patas I ANI MILAWANTI Honor /Kontrak Daerah
18. Sei Paken CHRISTMAS.P, A.Md THL TB
19. Wayun FERINIA Pengatur Muda TK I / II b PP.Pelaksana
20. Ugang Sayu HEDRI THL-TB
21. Palurejo ABDIN FOWO, SP THL TB
22. FUNGSIONAL BID. PROGRAM RAPNIANTO, SST Penata Muda / IIIa PP Pertama
23. FUNGSIONAL BID. SUVERVISI LINGAI Penata Muda TK. I / IIIb PP Pelaksana Lanjutan

 

  1. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur

Jumlah penduduk menurut golongan umur di Kecamatan Gunung Bintang Awai, dapat dibagi menjadi 3 kategori meliputi golongan umur 0-18 tahun dimana pada golongan usia ini merupakan masa belum produktif sampai produktif, golongan umur 19-75 tahun dimana pada golongan tersebut merupakan usia yang sangat produktif sampai dengan usia sudah tidak produktif dan golongan umur yang tidak produktif sama sekali yaitu golongan umur di atas 76 tahun. Golongan umur penduduk Kecamatan Gunung Bintang Awai, dapat disajikan pada Tabel 18 dibawah ini:

Tabel 18. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur

No. Kecamatan Umur (tahun/jiwa) Jenis Kelamin (jiwa) Total

(Jiwa)

0 -18 19 – 75 > 76 Laki-laki Perempuan
1. Gunung Bintang Awai 7.439 9.695 1.895 9.861 9.336 19.196
Jumlah 7.439 9.695 1.895 9.861 9.336 19.196

Berdasarkan Tabel 18 diatas dapat kita jelaskan bahwa golongan umur yang dominan di Kecamatan Gunung Bintang Awai adalah berkisar pada usia produktif dan persentase laki-laki lebih banyak dibandingkan Perempuan. Golongan umur produktif dan jenis kelamin tersebut merupakan suatu sumber daya yang sangat bermanfaat bagi kegiatan pembangunan pertanian, dimana pada usia produktif dan tenaga yang kuat tersebut akan lebih mampu dalam melakukan berbagai kegiatan usaha termasuk bidang usahatani.

 

  1. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

Jumlah penduduk menurut pendidikan di Kecamatan Gunung Bintang Awai secara umum menggambarkan bahwa sumber daya manusia cukup memadai, namun secara teknis di bidang teknologi budidaya dimiliki petani masih relatif rendah. Hal itu merupakan sasaran utama kegiatan penyuluhan dilaksanakan, sehingga Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap petani akan berubah lebih baik. Jumlah penduduk menurut pendidikan dapat disajikan pada Tabel 19 dibawah berikut ini:

Tabel 19. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Pendidikan

NO Kecamatan Jumlah Penduduk
Tidak

Sekolah

Belum Tamat

SD

SD SLTP SLTA Akademi S1 S2
1. Gunung Bintang Awai 1.962 2.951 4.429 3.454 2.455 877 309 2
Jumlah 1.962 2.951 4.429 3.454 2.455 877 309 2

Dari Tabel 19 diatas dapat kita jelaskan bahwa tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan Gunung Bintang Awai adalah rata-rata berpendidikan dasar sampai menengah sampai, namun juga cukup banyak yang sudah berpendidikan tinggi. Keadaan tersebut merupakan potensi yang besar dan sangat menunjang dalam upaya pengembangan pertanian, diamana masyarakat akan lebih mudah memahami dan mengerti informasi yang berkembang dan lebih maju dari penyuluh maupun dari media informasi lainnya.

  1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan

Penduduk Kecamatan Gunung Bintang Awai dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis kategori antara lain : PNS, pedagang, petani-nelayan, buruh tani dan swasta lain. Kelompok petani merupakan kelompok terbesar karena mayoritas penduduk di Kecamatan Gunung Bintang Awai merupakan petani tanaman pangan dan pekebun. Jumlah penduduk menurut jenis pekerjaan dapat disajikan pada Tabel 20 berikut ini:

Tabel 20. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan

No Kecamatan PNS TNI/

Polri

Peda-

gang

Petani/

Nelayan

Buruh

Tani

Swasta

Lainnya

KK

Petani

KK
1. Gunung Bintang Awai 377 28 518 5.743 432 1.618 3.257 4.731
Jumlah 377 28 518 5.743 432 1.618 3.257 4.731

 

Berdasarkan Tabel 20 diatas, dapat kita jelaskan bahwa 66% penduduk Kecamatan Gunung Bintang Awai memiliki mata pencaharian di bidang pertanian, yang berarti potensi untuk mengembangkan pertanian akan disambut baik oleh sebagian besar masyarakat.

 

  1. Kelembagaan Usaha Tani
  2. Kelas Kelompok tani

Tabel 21. Kondisi dan Kelas Kelompok Tani

No Kecamatan Kelas Kelompok Tani (buah)
Blm dikukuhkan Pemula Lanjut Madya Utama
1. Gunung Bintang Awai 18 79 14 2
Jumlah. 18 79 14 2

 

 

  1. Jumlah Anggota dan Rata-Rata Luas Garapan

Tabel 22. Jumlah Anggota dan Rata-Rata Luas Garapan

No Kecamatan Kel. Tani Rata2

Luas

Garapan

(ha)

Status Pemilikan (KK)
Anggota

Kel. Tani

Anggota

Masuk KUD

Pemi-lik Pengga

rap

Buruh Sakap
1. Gunung Bintang Awai 2.542 24 2.416 26 16
Jumlah 2.542 24 2.416 26 16

 

  1. Kelembagaan Desa

Tabel 23. Kelembagaan Desa di Wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai

No Kecamatan Kelembagaan Desa (Buah)
Pemdes BPD PKK Kel.Tani Gapoktan P3A UPJA Posyandu KWT Dasa Wisma K.Taruna LPM
1. Gunung Bintang Awai 21 21 21 109 13 3 4 24 10 15 12 8
Jumlah 21 21 21 109 13 3 4 24 10 15 12 8

 

 

  1. Produktifitas Dan Ketersediaan Pangan

Produksi beras di Kecamatan Gunung Bintang Awai sebesar 2.148,68 ton/tahun sedang konsumsi mencapai 2.915,76 ton/tahun, ini menunjukan bahwa produksi beras – 849,64 atau masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Gunung Bintang Awai. Produktifitas dan Ketersediaan Pangan di Kecamatan Gunung Bintang Awai tahun 2011 dapat sajikan pada Tabel 24 sebagai berikut:

Tabel 24. Produktifitas Dan Ketersediaan Beras

 

No. Kecamatan Jumlah Penduduk

(jiwa)

Produksi/thn (Ton) Produk

tifitas /ha/thn

(Kwintal)

Konsumsi

/thn

(Ton)

Surplus /Minus (ton)
GKG Beras
1. Gunung Bintang Awai 21.564 2.776,47 1.797,97 351,75 3.051,16 – 1116,9
Jumlah. 21.564 2.776,47 1.797,97 351,75 3.051,16 – 1116,9

Dari Tabel 24 diatas dapat kita jelaskan bahwa tingkat produktifitas dan ketersediaan beras wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai masih belum mampu menyediakan pangan yang cukup untuk penduduknya (Minus 1.116,9 Ton), kondisi demikian disebabkan oleh kebiasaan petani yang masih melakukan pertanaman padi pada lahan kering (padi Gogo) dengan tingkat produktifitas yang sangat rendah dibandingkan dengan pertanaman padi lahan basah atau padi sawah.

  1. Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Gunung Bintang Awai meliputi sarana prasarana usaha tani, transportasi usaha tani, sarana produksi dan sarana prasarana perekonomian.

  1. Sarana Prasarana Irigasi

Kondisi sarana prasaran irigasi yang ada di wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai dapat disajikan pada Tabel 25 berikut ini:

Tabel 25. Sarana Prasarana Irigasi

No. Kecamatan Irigasi Pompa (bh) Saluran Irigasi (m)
Primer Sekunder Tersier
1. Gunung Bintang Awai 1 1.250 4.412 7.412
Jumlah 1 1.250 4.412 7.412

 

Dari Tabel 25 diatas dapat kita jelaskan bahwa kondisi irigasi pertanian di daerah Kecamatan Gunung Bintang Awai masih belum memadai, hal itu terlihat dari jumlah dan luasan irigasi, sementara daerah ini cukup rawan terhadap kekeringan ataupun sebaliknya.

  1. Sarana Prasarana Transportasi Usaha Tani

Tabel 26. Sarana Prasarana Transportasi Usaha Tani

No. Kecamatan Jenis (buah) Ket
Jalan Jembatan Perahu Prh.Motor Motor
1. Gunung Bintang Awai 69 35 363 191 3.417
Jumlah 69 35 363 191 3.417  

 

 

 

 

  1. Sarana Prasarana Produksi Usaha Tani

Tabel 27. Sarana Prasarana Produksi Usaha Tani

No Kecamatan Jenis (buah) Ket
Traktor Hand Traktor Power Treser Hand Sprayer Pengilingan Padi Gudang Lumbung Pangan
1. Gunung Bintang Awai 6 8 1.492 22 3 1
Jumlah 6 8 1.492 22 3 1  

 

  1. Sarana dan Prasarana Ekonomi

Tabel 28. Sarana Prasarana Perekonomian

No Kecamatan Jenis (buah) Ket
Pasar Toko Kios

Sembako

Kios Saprodi
1. Gunung Bintang Awai 13 44 413 8
Jumlah 13 44 413 8  

 

  1. Teknologi Ditingkat Petani.

Tehnologi pertanian dalam arti luas ditingkat petani masih belum memadai ini ditandai dengan rendahnya produktifitas tanaman padi dan tanaman karet yang merupakan komoditi utama petani di wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai. Dari hasil identifikasi para penyuluh yang ada di WKPP, produksi masih dapat ditingkatkan apabila kegiatan budidaya dilakukan sesuai anjuran. Penerapan teknologi ditingkat petani dapat disajikan pada Tabel 29 sebagai berikut:

Tabel 29. Penerapan Tehnologi Ditingkat Petani

No Komoditas Penerapan Tehnologi
Varietas (%) Pengolahan Tanah Takaran Pupuk Penyia-

ngan

Panen
Tidak Unggul Traktor Ternak Cangkul KCL Urea TSP Kan-dang
1. Tanaman Pangan

-Padi

-Hortikultura

-Sayuran

 

 

+

 

 

 

 

 

 

+

+

+

 

 

+

+

+

 

 

 

+

+

 

 

+

+

 

 

 

 

+

+

+

 

 

+

+

+

2. Perkebunan

– Karet

– K.Dalam

– K.Sawit

-Jarak

-Aren

-Rumbia

 

65

98

 

35

2

 

 

 

+

+

+

 

 

 

 

 

 

+

+

Keterangan : (+) jika diterapkan sesuai anjuran.   (-) jika tidak diterapkan sesuai anjuran.

Tabel 30. Penerapan tehnologi peternakan dan perikanan di tingkat petani

No. Komoditas Penerapan Tehnologi
Bibit Unggul Pengandangan Pakan Pemeliharaan
1. Peternakan

– Babi

– Ayam

– Itik

 

 

 

 

 

2.

Perikanan

-Patin

-Ikan Mas

-Nila

-Gurami

-Guramai

-Tauman

-Ikan Gabus

 

 

 

 

 

 

 

 

Keterangan : (+) jika diterapkan sesuai anjuran.

                    (-) jika tidak diterapkan sesuai anjuran.

 

  1. Kebutuhan Usaha Tani
  2. Kebutuhan Pupuk

Tabel 31. Jumlah Kebutuhan Pupuk Usahatani

No Kecamatan Pupuk (ton)
Urea TSP KCL Rock Phosphate Kandang/ Organik Cair

(ltr)

1. Gunung Bintang Awai 116,7 58,69 50,57 14,2 1.455 3.632
Jumlah 116,7 58,69 50,57 14,2 1.455 3.632

 

  1. Kebutuhan Pestisida

Tabel 32. Jumlah dan Jenis Kebutuhan obat-obatan

No Kecamatan Jenis Obat Obatan (Kg atau Liter)
Herbisida Fungisida Insektisida
1. Gunung Bintang Awai 6.081 2.966 2.803
Jumlah 6.081 2.966 2.803

 

  1. Alat-Alat Pertanian Utama

Tabel 33. Jenis alat-alat pertanian utama

No. Kecamatan Jenis Alat Pertanian (buah)
Hand Traktor Hand Sprayer Sabit Bererigi Cangkul Lainnya
1. Gunung Bintang Awai 6 1.606 436 1.630 1.823
Jumlah 6 1.606 436 1.630 1.823
  1. Kebutuhan Bahan Tanaman Utama

Tabel 34. Kebutuhan bahan tanaman utama

No Kecamatan Jenis Tanaman Utama
Padi

(ton)

Karet

(btg)

Kelapa

(butir)

K.Sawit

(biji)

Rambutan (phn) Jeruk

(phn)

Mangga

(phn)

Jagung

(kg)

1. Gunung Bintang Awai 31,59 273.500 3.404 150 4.958 1.970 2.103 1.187
Jumlah 31,59 273.500 3.404 150 4.958 1.970 2.103 1.187

 

  1. Kebijakan Program/ Proyek

Tabel 35. Program Pemerintah

 

No Program/

Proyek

Lokasi Sasaran Kegiatan

Prioritas

Biaya

(Rp)

1. SLPTT Padi Sawah 2014 Tabak Kanilan,

Sire, Muka Haji, Kayumban dan Muara Singan

Kelompok Tani Tanaman Padi Sawah 2.950.000
2. Pengadaan ternak sapi Tabak Kanilan

Palu Rejo

Kelompok Tani Bantuan ternak sapi 187.000.000
3. Pengadaan ternak ayam ras Tabak Kanilan Kelompok Tani Bantuan ternak ayam ras 100.000.000
4. Program UP2KP 1.      Kayumban

 

Dasa Wisma Pemanfaatan lahan pekarangan 16.000.000
5. Pemeliharaan kebun kas desa 1.      Patas II

2.      Sire

3.      Gagutur

4.      Malungai raya

5.      Muara Singan

Tim Kebun Kas Desa Pemeliharaan tahun ke 3 10.000.000
7. Demplot Mitigasi Kakau Ngurit Kebun Kakau Seluas 1 Ha Praktek Mitigasi Bagi Petani Kakau
9. Demplot Kebun PKK 1.     Sire

2.     Muara Singan

3.     Wungkur Baru

Adanya Kebun PKK Penanaman TOGA, Kacang Panjang 2.500.000

 

10. Aksi Desa Mandiri Pangan Ruhing Raya, Gagutur dan Baruang Kelompok Afinitas Bantuan dana untuk usaha kelompok 25.000.000
11. Program UP2KP 1.     Ruhing Raya

2.     Sarimbuah

3.     Muara Singan

Kel. Dasa Wisma Penanaman Kebun Pangan Kel.Dasa Wisma 2.000.000
13. Bantuan Sosial Saprodi Muara Singan Untuk 92 kk Budidaya tanaman padi musim Asep 2014 Benih padi 25 kg, herbisida 1Lt untuk tiap KK

 

 

 

  1. Rencana Usaha Kelompok (RUK)

Kecamatan Gunung Bintang Awai Kabupaten Barito Selatan terdiri dari 113 kelompoktani dan 13 Gabungan Kelompoktani (Gapoktan), menyusun Rencana Usaha Kelompok (RUK) yang merupakan suatu rencana kegiatan yang dilakukan di dalam kelompoktani. Proses penyusunan RUK terdiri dari beberapa tahapan diantaranya :

  1. Identifikasi Pola Usaha Kelompok

Berdasarkan hasil identifikasi pola usaha kelompok sesuai aspek teknologi berdasarkan programa penyuluh pertanian tingkat desa disajikan pada Tabel 36 berikut ini:

Tabel 36. Identifikasi Pola Usaha Kelompok

No. Bidang Usaha Aspek Teknologi Keadaan Nyata
1. Padi a.   Teknologi budidaya

b.   Pasca panen

a.   Pengolahan tanah belum optimal

b. Jarak tanam tidak teratur

c. Pemupukan yang kurang efektif dan efisien

d. Penanganan OPT tidak ramah lingkungan

e. Banyaknya kehilangan hasil

2. Jagung a.  Teknologi budidaya

b. Pasca panen

a.   Pemupukan yang kurang efektif dan efisien

b. Produk tidak tahan simpan

3. Sayuran a.  Teknologi budidaya

b. Pasca panen

c.  Pengolahan hasil

a.   Pemupukan yang kurang efektif dan efisien

b. Penanganan OPT tidak ramah lingkungan

c. Produk tidak tahan simpan

d. Tidak melakukan pengolahan hasil

4. Peternakan a.  Bibit unggul

b. Teknologi budidaya

 

a.   Menggunakan bibit lokal

b. Pemeliharaan sistem padang pengembalaan

c. Sering terserang penyakit dan mati

d. Kotorannya belum dimanfaatkan sebagai pupuk organik

 

  1. Penetapan Jenis Usaha Kelompok

Dalam penetapan jenis usaha kelompoktani di Kecamatan Gunung Bintang Awai merupakan suatu perencanaan kelompok dalam berusahatani berdasarkan beberapa aspek teknis, sosial budaya, ekonomi, dan kebijakan pemerintah serta pemilihan komoditas yang spesifik lokasi berdasarkan agroekosistem daerahnya.

 

  1. Penyusunan Rencana Kegiatan Kelompok (RKK)

Penyusunan rencana kegiatan kelompok adalah merupakan suatu rencana kegiatan kelompok yang akan dilakukan pada tahun berikutnya melalui suatu kesepakatan/musyawarah berdasarkan programa Penyuluh di tingkat desa, baik itu dalam sektor tanaman pangan, perkebunan maupun peternakan dan perikanan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • PERUMUSAN STRATEGI PENYULUHAN

 

Setelah melakukan identifikasi keadaan lingkungan internal dan keadaan lingkungan eksternal Kecamatan Gunung Bintang Awai, maka dapat dibuat kesimpulan keadaan lingkungan internal dan keadaan lingkungan eksternal Kecamatan Gunung Bintang Awai adalah sebagai berikut:

  1. Keadaan Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal

Lingkungan internal di Kecamatan Gunung Bintang Awai terdiri dari :

  • Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan yang dimiliki antara lain : (a) lahan cukup tersedia, (b) sumber air tersedia, (c) bahan organik yang melimpah, (d) adanya kelembagaan petani, (e) SDM umumnya berpendidikan rata-rata menengah sampai tinggi.

  • Kelemahan (weaknesses)

Kelemahan yang menjadi penghambat antara lain : (a) produksi dan produktivitas tanaman masih rendah, (b) kekurangan modal usahatani, (c) ketergantungan pupuk anorganik dan pestisida kimiawi, (d) belum adanya kemitraan dalam penyediaan saprodi dan pemasaran.

Keadaan lingkungan eksternal di Kecamatan Gunung Bintang Awai terdiri dari :

  • Peluang (opportunities)

Peluang yang dimiliki di Kecamatan Gunung Bintang Awai antara lain : (a) pasar tersedia,   (b) kemitraan masih terbuka, (c) adanya daya dukung pemerintah, (d) adanya tenaga PPL yang cukup, dan (e) produktifitas hasil pertanian bisa ditingkatkan.

  • Ancaman (Threats)

Ancaman yang dapat mengancam dalam berusahatani diantaranya : (a) fluktuasi harga, (b) ketersediaan saprodi pertanian pada saat musim tanam mahal dan terbatas, (c) anomali iklim , (d) serangan OPT, dan (e) rawan kekeringan dan banjir.

dengan mengetahui keadaan lingkungan internal dan eksternal, maka petani dan kelompoktani menentukan potensi cabang usaha agribisnis yang mempunyai prospek untuk dikembangkan/yang berpotensi menjadi produk unggulan utama (spesifik lokasi).

Dari keadaan lingkungan internal dan eksternal yang ada di Kecamatan Gunung Bintang Awai kemudian di analisis menggunakan analisis SWOT untuk menentukan Faktor Kunci Keberhasilan kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan Gunung Bintang Awai. Hasil Analisis Lingkungan Internal (ALI) dan Analisis Lingkungan Eksternal (ALE) sampai pada penentuan Faktor Kunci Keberhasilan (FKK) pelaksanaan pembangunan di bidang pertanian.

  1. Analisis Lingkungan Internal (ALI) dan Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)

Tabel 21. Analisis Lingkungan Internal dan Analisis Lingkungan Eksternal

Faktor Internal Faktor Eksternal
Kekuatan (Strenghts)

1.       Lahan cukup tersedia

2.       Sumber air tersedia

3.       Bahan organik yang melimpah

4.       Adanya kelembagaan petani

5.       Telah menguasai teknik budidaya

Peluang (Opportunities)

1.       Pasar tersedia

2.       Kemitraan masih terbuka

3.       Adanya daya dukung pemerintah

4.       Adanya tenaga PPL

5.       Produksi bisa ditingkatkan.

Kelemahan (Weaknesses)

1.       Produktivitas rendah

2.       Kekurangan modal usahatani

3.       Ketergantungan pupuk anorganik dan pestisida kimiawi

4.       Belum adanya kemitraan dalam penyediaan saprodi dan pemasaran

5.       Posisi tawar petani rendah

Ancaman (Threats)

1.       Fluktuasi harga

2.       Ketersediaan saprodi terbatas

3.       Anomali iklim

4.       Serangan OPT

5.       Saluran irigasi masih sederhana dan rawan kekeringan.

 

 

  1. Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI)

Tabel 22. Kesimpulan Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan Internal Bobot Rating Skor (bobot   x rating) Prioritas
Kekuatan (Strenghts)

1.       Lahan sawah tersedia

2.       Sumber air ada

3.       Bahan organik yang melimpah

4.       Adanya kelembagaan petani

5.       Pendidikan rata-rata menengah sampai tinggi.

 

0.30

0,30

0,10

0.20

0,10

 

4

3

3

3

2

 

1.20

0,90

0,30

0,60

0,20

 

I

II

IV

III

V

Kelemahan (Weaknesses)

1.       Produksi dan produktivitas rendah

2.       Kekurangan modal usahatani

3.       Ketergantungan pupuk anorganik dan pestisida kimiawi

4.       Belum adanya kemitraan dalam penyediaan saprodi dan pemasaran

5.       Posisi tawar petani rendah

 

0,30

0,20

0,10

 

0,20

 

0,20

 

4

3

2

 

2

 

4

 

1,20

0,60

0,20

 

0,40

 

0,80

 

I

III

V

 

IV

 

II

 

  1. Kesimpulan Analisis Faktor Eksternal (KAFE)

Tabel 23. Kesimpulan Analisis Analisis Faktor Eksternal

Lingkungan ksternal Bobot Rating Skor (bobot x rating) Prioritas
Peluang (Opportunities)

1.        Pasar tersedia

2.        Kemitraan masih terbuka

3.        Adanya daya dukung pemerintah

4.        Adanya tenaga PPL

5.        Produksi bisa ditingkatkan

 

0,40

0,10

0,15

0,20

0,15

 

4

3

2

4

3

 

1,60

0,60

0,30

0,80

0,45

 

I

III

V

II

IV

Ancaman (Threats)

1.        Fluktuasi harga

2.        Ketersediaan saprodi pada saat musim tanam terbatas

3.        Anomali iklim

4.        Serangan OPT

5.        Saluran irigasi masih sederhana dan rawan kekeringan

 

0,30

0,20

 

0,15

0,20

0,15

 

4

4

 

3

3

2

 

1,20

0,80

 

0,45

0,60

0,30

 

I

II

 

IV

III

V

 

 

  1. Rumusan Urutan Prioritas Lingkungan Internal dan Eksternal

 

KEKUATAN ( Strenghs )

  1. Lahan sawah tersedia
  2. Sumber air tersedia berupa sungai dan sumur bor
  3. Adanya kelembagaan petani
  4. Bahan organik yang melimpah

KELEMAHAN ( Weakness )

  1. Produksi dan produktivitas rendah
  2. Posisi tawar petani rendah
  3. Kekurangan modal usahatani
  4. Belum adanya kemitraan

PELUANG ( Opportunities)

  1. Pasar tersedia
  2. Adanya tenaga PPL
  3. Kemitraan masih terbuka
  4. Produksi bisa ditingkatkan

ANCAMAN ( Threathths )

  1. Fluktuasi harga
  2. Ketersediaan saprodi terbatas
  3. Serangan OPT
  4. Anomali iklim.

 

  1. Matriks SWOT Dalam Rangka Menentukan Asumsi Strategi Penyuluhan

Tabel 24. Matriks SWOT Dalam Rangka Menentukan Asumsi Strategi Penyuluhan

IFAS

 

 

 

 

 

EFAS

Kekuatan (S)

1.     Lahan sawah tersedia

2.     Sumber air tersedia berupa sungai dan sumur bor

3.     Adanya kelembagaan petani

4.     Bahan organik yang melimpah

5.     Pendidikan relatif tinggi

Kelemahan (W)

1.       Produksi dan produktivitas rendah

2.       Posisi tawar petani rendah

3.       Kekurangan modal usahatani

4.       Belum adanya kemitraan

5.       Ketergantungan pupuk anorganik dan pestisida kimiawi

Peluang (O) Memilih Keuntungan (SO) Memanfaatkan Peluang (WO)
1.    Pasar tersedia

2.    Adanya tenaga PPL

3.    Kemitraan masih terbuka

4.    Skim kredit tersedia (KUR,KKPE)

5.    Adanya daya dukung pemerintah

1.     Pemanfaatan lahan secara bijaksana untuk keberlanjutan usahatani

2.     Peningkatan produksi dan produktifitas padi baik kualitas maupun kuantitas

3.     Pemanfaatan bahan organik yang ada untuk pakan ternak dan pupuk organik

4.     Peningkatan peranan Gapoktan dalam menjalin kemitraan

5.     Perluasaan usahatani dengan mengajukan usulan kepada pemerintah.

1.       Penerapan teknik budidaya yang baik lewat SLPTT padi sawah

2.       Membentuk asosiasi pemasaran per komoditi usaha

3.       Pengajuan proposal kepada pihak Dinas terkait.

4.       Pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati lewat pendampingan PPL

5.       Melakukan Pengolahan Hasil Pertanian

Ancaman (T) Mengerakan Kekuatan   (ST) Mengendalikan Ancaman (WT)
1.  Fluktuasi harga

2.  Ketersedian saprodi pada saat musim tanam terbatas

3.  Serangan OPT

4.  Anomali iklim

5.  Saluran irigasi masih sederhana dan rawan kekeringan

1.     Peningkatan peranan Gapoktan dalam membuka jejaring pasar

2.     Peningkatan peranan Gapoktan dalam bermitra untuk penyediaan saprodi sebelum musim tanam

3.     Pengaturan pola tanam

4.     Memanfaatkan Bahan organik guna pembuatan pestisida nabati

5.     Analisis Ktersediaan air guna mengatasi kerwanan air.

1.       Menjalin kemitraan dengan lembaga pemasaran (supermarket/swalayan)

2.       Pertanian ramah lingkungan

3.       Melaksanakan sistem tanam serempak

4.       Usahatani dengan sistem LIESA

5.       Memotivasi petani untuk melakukan pemupukan modal

 

Dari hasil analisis SWOT untuk mengetahui strategi penyuluhan di wilayah UPTB BPP Kecamatan Gunung Bintang Awai pada tahun 2014, perlu dikaitkan kembali dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, terutama Visi dan Misi Dinas Pertanian Kabupaten Barito Selatan yaitu:

Visi :   Terwujudnya Pembangunan Pertanian dan Perkebunan yang Tangguh dan Berwawasan Lingkungan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Barito Selatan.

Misi :

  • Meningkatkan kualitas, kapasitas/kemampuan SDM pertanian dan perkebunan,
  • Mendorong pengembangan agribisnis (Agroindustri) yang berwawasan lingkungan untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi pedesaan,
  • Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dan perkebunan,
  • Mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan pemanfaatan ketahanan pangan yang bertanggung jawab dan ditujukan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat,
  • Menjaga keseimbangan ekosistem yang berkelanjutan.

Setelah diketahui Visi dan Misi tersebut diatas barulah menentukan Faktor Kunci Keberhasilan Penyuluhan Pertanian. Berikut adalah penentuan Faktor Kunci Keberhasilan Penyuluhan Pertanian di UPTB BPP Kecamatan Gunung Bintang Awai disajikan pada Tabel di bawah ini.

  1. Faktor Kunci Keberhasilan (FKK) Penyuluhan Pertanian

Tabel 25. Penentuan Faktor Kunci Keberhasilan (FKK) Penyuluhan Pertanian

Strategi Keterkaitan Visi, Misi dan Nilai Luhur Jml skor
Visi Misi Nilai-Nilai Luhur
1 2 3 4 5 T S E
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
(SO)

1.     Pemanfaatan lahan secara bijaksana untuk keberlanjutan usahatani

2.     Peningkatan produksi dan produktifitas padi baik kualitas maupun kuantitas

3.     Pemanfaatan bahan organik yang ada untuk pakan ternak dan pupuk organik

4.     Peningkatan peranan Gapoktan dalam menjalin kemitraan

5.     Perluasaan usahatani dengan mengajukan usulan kepada pemerintah.

 

4

 

4

 

3

 

3

 

4

 

2

 

3

 

2

 

2

 

2

 

4

 

2

 

2

 

4

 

3

 

3

 

4

 

4

 

2

 

4

 

3

 

4

 

4

 

2

 

2

 

4

 

2

 

4

 

2

 

2

 

4

 

4

 

3

 

3

 

3

 

3

 

3

 

3

 

2

 

1

 

4

 

4

 

4

 

3

 

3

 

31 (I)

 

30 (II)

 

29 (III)

 

23

 

24(VIII)

(WO)

1.     Penerapan teknik budidaya yang baik lewat SLPTT padi sawah

2.     Membentuk asosiasi pemasaran per komoditi usaha

3.     Pengajuan proposal kepada pihak Dinas terkait.

4.     Pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati lewat pendampingan PPL

5.     Melakukan Pengolahan Hasil Pertanian

 

4

 

4

 

3

3

 

4

 

3

 

2

 

2

3

 

3

 

2

 

4

 

4

2

 

2

 

4

 

3

 

3

3

 

2

 

4

 

2

 

2

4

 

2

 

3

 

2

 

3

3

 

4

 

4

 

3

 

2

3

 

3

 

3

 

2

 

2

2

 

3

 

4

 

4

 

4

3

 

4

 

24(VIII)

 

26 (VI)

 

25 (VII)

26 (VI)

 

27 (V)

(ST)

1.        Peningkatan peranan Gapoktan dalam membuka jejaring pasar

2.        Peningkatan peranan Gapoktan dalam bermitra untuk penyediaan saprodi

3.        Pengaturan pola tanam

4.        Memanfaatkan bahan organik guna pembuatan pestisida nabati

5.        Mengajukan proposal kepada pihak pemerintah guna pembuatan saluran irigasi

 

4

 

3

 

3

3

 

3

 

2

 

3

 

2

2

 

2

 

4

 

4

 

2

2

 

4

 

2

 

2

 

4

4

 

3

 

2

 

2

 

3

4

 

3

 

2

 

2

 

2

4

 

2

 

3

 

3

 

4

4

 

3

 

3

 

3

 

3

2

 

2

 

 

4

 

3

 

2

3

 

4

 

26 (VI)

 

22

 

25(VII)

28 (IV)

 

26 (VI)

(WT)

1.        Menjalin kemitraan dengan lembaga pemasaran

2.        Pertanian ramah lingkungan

3.        Melaksanakan sistem tanam serempak

4.        Usahatani dengan sistem LEISA

5.        Memotivasi petani untuk melakukan pemupukan modal

 

3

3

3

4

3

 

2

2

3

2

3

 

3

2

2

2

3

 

3

3

2

3

3

 

2

4

3

4

2

 

2

4

2

4

2

 

3

4

4

3

3

 

3

3

2

2

2

 

4

2

3

4

3

 

25(VII)

27 (V)

24 (VIII)

28 (IV)

24

 

 

  1. Implementasi Analisis SWOT dalam penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian

 

PERUMUSAN KEADAAN

  • Pemanfaatan lahan secara bijaksana untuk keberlanjutan usahatani
  • Peningkatan produksi dan produktifitas padi baik kualitas maupun kuantitas
  • Pemanfaatan bahan organik yang ada sebagai bahan pakan ternak dan pupuk organik
  • Memanfaatkan bahan organik guna pembuatan pestisida nabati
  • Usahatani dengan sistem LEISA.

PENETAPAN TUJUAN

  • Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dan pelaku usaha dalam memanfaatkan lahan secara bijaksana dan berkelanjutan.
  • Meningkatkan pengetahuan pelaku utama dalam rangka meningkatkan produksi yang sesuai kebutuhan pasar
  • Meningkatkan kemampuan kelompoktani dan anggotannya dalam memanfaatkan bahan organik di sekitarnya.
  • Penyuluhan tentang manfaat pola usahatani yang sehat, aman dan berkelanjutan.

PENETAPAN MASALAH

  • Kurangya PKS petani tentang memanfaatkan lahan secara bijaksana dan berkelanjutan.
  • Kurangnya kemampuan kelompoktani dan anggotannya dalam memanfaatkan bahan organik disekitarnya.
  • Kurangnya kemampuan petani dan keluarganya dalam memanfaatkan bahan organik disekitarnya.
  • Hasil pertanian masyarakat masih kurang sehat, kurang aman untuk dikunsumsikan oleh masyarakat dan belum berkelanjutan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. RENCANA KERJA PENYULUHAN

Rencana Kerja Penyuluhan harus memuat unsur-unsur : SIADIBIBA : Siapa yang akan melaksanakan?; Apa tujuan yang ingin dicapai?; Dimana dilaksanakan?; Bilamana/kapan waktu pelaksanaan?; berapa banyak hasil yang ingin dicapai (kuantitas dan kualitas)?; berapa korbanan yang diperlukan (biaya, tenaga, dll)?; serta bagaimana melaksanakannya (melalui kegiatan apa)?. Rencana kegiatan yang disajikan dalam bentuk tabulasi/matriks yang berisi masalah, kegiatan, metode, keluaran, sasaran, volume/frekuensi, lokasi, waktu, biaya, sumber biaya, penanggungjawab, pelaksanaan dan pihak terkait.

Rencana Kerja Penyuluhan UPTB-BPP Tabak Kanilan Kecamatan Gunung Bintang Awai tahun 2014 adalah berdasarkan hasil analisis potensi wilayah dan faktor pendukung lainnya, sehingga ditentukan Strategi yang merupakan Faktor Kunci Keberhasilan (FKK) Penyuluhan Pertanian berdasarkan Prioritasnya di Kecamatan Gunung Bintang Awai adalah sebagai berikut :

  1. Pemanfaatan lahan secara bijaksana untuk keberlanjutan usahatani;
  2. Peningkatan produksi dan produktifitas padi baik kualitas maupun kuantitas;
  3. Pemanfaatan bahan organik yang ada untuk pakan ternak dan pupuk organic;
  4. Memanfaatkan bahan organik guna pembuatan pestisida nabati;
  5. Melakukan Pengolahan Hasil Pertanian;
  6. Membentuk asosiasi pemasaran per komoditi usaha;
  7. Pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati lewat pendampingan PPL;
  8. Peningkatan peranan Gapoktan dalam membuka jejaring pasar;
  9. Mengajukan proposal kepada pihak pemerintah guna pembuatan saluran irigasi;
  10. Pengaturan pola tanam;
  11. Menjalin kemitraan dengan lembaga pemasaran;
  12. Melaksanakan sistem tanam serempak;
  13. Penerapan teknik budidaya yang baik lewat SLPTT padi sawah.

Setelah mendapat Faktor Kunci Keberhasilan (FKK) barulah diimplementasikan dalam penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan Tingkat Kecamatan, yang memuat Jadual Kegiatan yang disusun berdasarkan masalah yang terjadi dan tujuan yang ingin dicapai pada Tahun 2014 ini. Rencana Kerja tersebut dituangkan dalam bentuk matriks yang berisi Tujuan, Masalah, Sasaran, Kegiatan/Metoda, Materi, Volume, Lokasi, Waktu Dan Sumber Biaya serta Pelaksana dan Penanggungjawab Kegiatan Penyuluhan.

Rencana Kerja Penyuluhan Tingkat Kec. Gunung Bintang Awai Tahun 2014 seperti disajikan pada Tabel 26 Lampiran I.

 

  1. KESIMPULAN

Dengan memperhitungkan semua hasil analisis maka kita dan membuat suatu arah pembangunan serta dapat menetapkan kebijakan pembangunan pertanian dalam rangka menuju tercapai sasaran dan harapan pembangunan pertanian sesuai Visi dan Misi yang sudah ditetapkan. Dari analisis SWOT Wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai tahun 2014, maka dapat di simpulkan kebijakan pembangunan pertanian sebagai berikut:

  1. Sabagai upaya peningkatan PKS petani sebagai Pelaku utama dan pelaku usaha, maka setiap Penyuluh harus memiliki Kompetensi Dasar sebagai
  2. Memahami arah dan tujuan Pembangunan Pertanian dengan terencana dan tersusunnya rancangan-rancangan dan strategi sesuai daya dukung sumberdaya dan peluang usaha didalam kondisi apapun,
  3. Dengan sistim analisa SWOT akan tergambar suatu peluang dan ancaman yang mungkin akan muncul dalam melakukan kegiatan pembangunan pertanian di daerah Kecamatan Gunung Bintang Awai.

Memandang desa sebagai basis potensial kegiatan ekonomi haruslah menjadi paradigma baru dalam program pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Perubahan kondisi internal dan ekternal yang terjadi menuntut kebijakan yang tepat dan matang dari para pembuat kebijakan dalam upaya pengembangkan potensi wilayah pedesaan. Sudah saatnya menjadikan desa-desa sebagai pusat pembangunan dan menjadikan daerah ini sebagai motor utama penggerak roda perekonomian melalui sektor pertanian.

Pengembangan agroindustri sebagai pilihan model modernisasi pedesaan haruslah dapat meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan petani. Untuk itu perumusan perencanaan pembangunan pertanian, perlu disesuaikan dengan karakteristik wilayah dan ketersediaan teknologi tepat guna. Sehingga alokasi sumberdaya dan dana yang terbatas, dapat menghasilkan output yang optimal, yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.

Agar model pembangunan pedesaan yang berkelanjutan dapat terwujud diperlukan pedoman pengelolaan sumberdaya melalui pemahaman wawasan agroekosistem secara bijak, yaitu pemanfaatan asset-aset untuk kegiatan ekonomi tanpa mengesampingkan aspek-aspek kelestarian lingkungan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 2. Daftar Gapoktan

 

DAFTAR   GABUNGAN KELOMPOKTANI

KECAMATAN GUNUNG BINTANG AWAI TAHUN 2014

 

No Desa Nama Gapoktan Jabatan dalam Gapoktan Ket.
Ketua Sekretaris Bendahara
1 Bintang Ara Bintang Ara Masdar Gani Kamrani
2 Gagutur Gagutur Kairman Cenggolan Cenggolan Widai Surung
3 Malungai Raya Malungai Raya Fahrian Mugsan A.Teoifurianto
4 Tabak Kanilan Senandung Gantianto Th. Ahim Saliasman Beni Hartono
5 Sire Karya Maju Hamjah Sahada. M Jahirin
6 Patas I Makmur Heldianus Parhan Karnion
7 Ugang Sayu Sayu Maju Andu. H Masarianto Sumata
8 Marga Jaya Bangkit Kembali Mahil Fauzi Solehan Yusmadi
9 Muka Haji Maju Bersama Amelson Makmur Aliansyah
10 Muara Singan Singan Jaya Bursani M. Jaini Darmansyah
11 Ngurit Berkat Bersama Hellorianto Marasto Musra. C
12 Wungkur Baru Pakat Isa Maeh Patrianus Taleguan B. Walam Juriandi
13 Sarimbuah Berkat Bersama Lesman Saptunedi Aruniyadi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 3. Kalender Musim

 

KALENDER MUSIM WILAYAH UPTB BPP TABAK KANILAN

TAHUN 2014

Musim / Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Hujan
Kemarau
Angin
Lahan Kering
1.    Tanaman padi
–        Pengolahan Tanah
–        Penanaman
–        Pemeliharaan
–        Panen dan pasca panen
2.    Tanaman jagung
–        Pengolahan tanah
–        Penanaman
–        Pemeliharaan
–        Panen dan pasca panen
3.    Tanaman sayuran
–        Pengolahan tanah
–        Penanaman
–        Pemeliharaan
–        Panen dan pasca panen

 

 

 

 

 

 

Lampiran 4. Diagram Venn Kecamatan Gunung Bintang Awai

 

DIAGRAM VENN KECAMATAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

About BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN GUNUNG BINTANG AWAI

PENYULUHAN PERTANIAN TERUSLAH MAJU

Tinggalkan komentar